Kantor pemerintah zaman sekarang banyak yang menyelenggarakan program lima hari kerja. Dari Senin hingga Jum'at para pegawai pun siap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hal yang seperti itu semakin lama semakin diikuti oleh banyak kantor.
Dulu, yang namanya SD dan SMP sekolah sampai hari Sabtu. Minggu libur di rumah. Namun sekarang ternyata juga lima hari sekolah. Banyak pedagang yang mengeluh atas semua ini. Mau tidak mau para pedagang harus menerimanya.
Tetapi kalau saya melihat Puskesmas, ternyata masih tetap buka sampai hari Sabtu. Melayani masyarakat masih tetap dilakukan selama enam hari kerja. Mungkin saja sebenarnya bagus kalau dilihat dari sisi kemanusiaan. Namun kalau melihat kantor pemerintah yang lain apakah pegawai Puskesmas tidak merasa iri atau cemburu?
Program lima hari kerja bagi saya sebenarnya kurang efektif. Bahkan kalau mau melihat ke dalam, sebenarnya bukan lima tetapi empat setengah hari kerja. Saya katakan demikian karena yang hari Jum'at hanya setengah hari. Sebelum atau selepas shalat Jum'atan para pegawai biasanya sudah pulang ke rumah.
Bisa jadi, mungkin suatu saat Puskesmas juga akan lima hari kerja. Para pegawai akan merasa iri dengan kantor-kantor lainnya. Mungkin saja ini agak kejam, namun bila dilihat dari sisi keadilan sebenarnya sangat adil.
Sayangnya, pemerintah belum menerapkan kebijakan yang ini. Ketika sekolah sudah banyak yang menerapkan program lima hari, ternyata Puskesmas masih seperti yang dulu. Dibutuhkan kajian yang mendalam atas semua ini. Agar tidak menyebabkan cemburu sosial, maka pemerintah sebenarnya harus mengkaji ulang peraturan yang sudah dibuat ini.
Pilihan pertamanya adalah menyamaratakan dengan yang lainnya. Ketika kantor yang lain lima hari kerja, maka Puskesmas juga harus lima hari kerja. Kalau dengan begitu artinya sudah adil dan tidak menyebabkan kecemburuan sosial.
Pilihan yang kedua adalah membuat kebijakan seperti yang dulu yaitu enam hari kerja. Pemerintah bisa saja membuat kebijakan seperti yang dulu, meski mungkin agak sulit. Tetapi kalau itu dipraktikkan lagi maka akan tampak keadilan yang sesungguhnya dan pada urutannya tidak ada yang merasa cemburu atau iri. Semoga bermanfaat.
Salatiga, 11 Oktober 2024
Komentar
Posting Komentar